Postingan

GBK di Era Milenial _Part 1_

Gambar
GBK di waktu malam (Tribunnews,2018) 60 tahun silam lebih GBK resmi menjadi acuan gelanggang olahraga bertaraf Asia. Terukir sejarah periode ke – 4 ASIAN games berjalan, hingga kembali digelar dalam perhelatan ke-18 nya di tahun ini. Bersiap hanya dalam waktu 3 tahun, sisi stadion dipermak aneka rupa, menjadi kebanggan ibukota, juga Indonesia. Pejalan kaki pun tak luput dimanjakan. Merchandise Asian Games 2018 Momentum asian games 2018, menjadikan GBK diminati para kaum milenial. Tak hanya penampakan latar utama, tapi semua sudut menyajikan hal Istora di tengah malam yang meng”autofocuskan” mata penikmat olahraga. Bahkan, hanya untuk sekedar berfoto bersama keluarga di depannya pun menjadi pilihan tersendiri untuk kita singgah. Hei GBK, simbol olahraga kita telah sampai taraf yang mendunia, tidak hanya untuk Jakarta, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Pelataran GBK di waktu siang Pelataran GBK di waktu malam (Asian Fest 2018) Kualdron sebagai simbol

....Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api....

Tidak ada asap kalau tidak ada api… ya kayanya itu deh yang cocok menggambarkan “kebangkitan”ku iseng-iseng spare waktu 1 – 1.5 jam untuk berjibaku dengan tuts kompi tiap harinya hingga tak terasa 15 hari sudah aku berkelana sampaikan semua kegundahan seputar dunia energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Dulu, blog ini awalnya kusediakan untuk menemani bertukar cerita antara duka dan suka yang dibatasi jarak dan juga berbagi kekaguman tentang kebijakan-kebijakan ketika kita menjadi “alien” di planet sendiri (warga pendatang di Negara orang).  Bahan udah terkumpul, bukti-bukti biar gak ada caption “hoax” sudah terdokumentasikan di jejaring sosial FB dengan akar-akar tulisan yang terbubuh rapih di beranda FB. Tapi alih punya dalih, bukti-bukti itu kini hanya menjadi hiasan FB semata, karena dari banyaknya rencana yang sudah tertata bukti otentiknya di beranda, hanya 30% saja yang terealisasi menjadi tulisan. Bukan karena tak ada inspirasi, tapi karena gak betah duduk lama-lama me

"Sorting" dan "Collecting" Primadonanya EBT Sampah

Gambar
Masih menitikan asa dan cerita untuk sedikit demi sedikit berbagi bahasan ringan tentang Energi. Kali ini masih belum beranjak menarikan jari jemari untuk menceritakan tentang Sampah dan penanganannya yang tepat dan tidak menyerempet pada polemik di Indonesia. Padahal ya kalau ditanya kepada setiap individu, Mau sehat atau enggak? Pasti serentak jawabannya tanpa ragu dan harus menggunakan pilihan bantuan “fifty-fifty” atau “call the friend” adalah Mau. Tapi ketika pertanyaan berlanjut keberikutnya, Mau atau sudahkan menjalani hidup sehat? Tanpa ragu pula menjawab Mau dan Sudah, namun hampir 60% tidak diiringi dengan tindakan yang nyata. Kenapa bisa berasumsi seperti itu? Ya bayangkan aja, salah satu impact dari hidup sehat itu adalah selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih, baik lingkungan yang sehari-sehari kita mengorbit kepada sumbu tempat tinggal Kita, ataupun lingkungan yang hanya sekedar lewat. Slogan-slogan dan stiker-stiker serta rambu-rambu tentang ajakan untuk menjag

Mengadopsi Jepang Dalam Memilih Sampah

Gambar
Masih belum bisa move on ingatanku tentang Dia, selalu terbayang dan terhirup bebas akan aromanya walau jarak cukup jauh memisahkan kita… Owh Sampah di bantaran kali, kapan kau bisa membiarkanku sejenak menghela nafas tanpa kau disisi… Hari ini masih mau dan ngeluangin waktu untuk ngelanjutin cerita tentang si Dia kemarin....yaps masih tentang sampah dong. Mumpung masih fresh dan si Doi masih setia nih disini. Hari-hari kita tampaknya tidak akan pernah lepas dari yang namanya sampah. Manusia tanpa sampah bagaikan kacang tanpa kulit....eaaaa....Sayur tanpa garam,,hobaaah,,hehe. Seperti kutipan tulisan sebelumnya, bahwasanya sampah itu adalah takdir dari adanya irisan aktifitas manusia. Karena setiap manusia yang bergerak entah pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume keluarannya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi kita dalam satuan waktu yang dilakukan. Sebelum kita pusing mikirin proses dan teknologi yang super ilmiah untuk nanggulangin sampah, sebetulnya kita bisa

Mengubah Bau Jadi Energi Bermutu

Gambar
Sampah…sampah…dan sampah terlalu pedas rasanya kalau mau ngomongin ini (karetnya dua berarti ya). Setiap jalan pulang ke kamar itu, pemandangan terpapar “indah” menemani perjalanan menuju peraduan, bentangan sampah-sampah menggenang di kali… padahal 2 bulan lalu sudah sempat dibersihkan oleh dinas kebersihan setempat. Tapi entah kenapa dan apa yang salah, 2 minggu kebelakang ini genangan kalinya penuh kembali, beberapa hari terakhir pun dipenuhi dengan sampah yang kembali menggunung, hal ini pun terhubung, menjadikan warna si airnya menjadi hitam. Belum terlalu pekat seperti biasanya, tapi bawelnya diri ini terusik akan aromanya yang khas, aroma yang membuat ratusan hewan justru berlomba mendekati....  Padahal Aku sudah berada dalam jarak yang cukup jauh dari si pusat bau. Hmmmm... kesal punya kesal, setiap malam selalu ditemani si cantik pengisap darah layaknya pasangan posesif yang tak mau berpisah walau hanya sesaat. Padahal taburan abu obat nyamuk bakar (hehehe) yang dioles ke

Ketika Panas (Bumi) Jadi Anugerah Negeri

Gambar
Ya Allah….Nikmat yang mana lagi yang kami dustakan… Menerjang teriknya mentari ke sana kemari membawa alamat...heheh Ceceran keringat bertubi-tubi membasahi badan ini yang sedang bermotoran ngalor-ngidul mencari alamat, layaknya ayu ting-ting yang mendapat alamat palsu (Jempol di goyang)… Bekasi pinggiran I’m coming... Membayangkan embun yang menetes di kemasan aqua botol dingin rasanya bisa menghilangkan dahaga sesaat. Sluuuuuuurrrp…. Akkkh… Layaknya fatamorgana di tengah sahara… Berhubung saat ini kepengen banget melupakan dahaga, bayangkan saja bila di tengah panas ini kita membayangkan derasnya air mengguyur di bawah teriknya matahari   (35 o C Jakarta-Bekasi saat ini…fuuuuh…). Dan mencari korelasi di antara air dan panasnya matahari, lahir dalam pikiran ….tes tes tes uaaaaap… Okaiiii…. membayangkan tentang uap, anganku tiba pada sebuah pesona wisata yang kaya akan uap….aliran air panas yang tak henti mengalir dari dalam bumi, tak pernah berhenti membawa kehangatan ba

Menyoal Kilas Balik dan Masa Depan Mobil Listrik

Gambar
Bangun tidur pagi ini alih-alih pengen melanjutkan edisi exercise yang jadwalnya sudah terpampang besar nempel di dinding kamar, eh terlalu dan lupa kalau sepatu untuk lari belum ada yang kering… grusak grusuk ingin mencari kegiatan berkeringat, malah teringat dentuman lagu di monas saat CFD diiringi para zumba-er (hehe orang yang suka Zumba namanya apa sih…)  khusyuk cari-mencari gerakan dan lagu yang mudah diikuti di youtube…eng ing eng,,eh mata malah tertarik dengan thumbnail youtubenya Bang Raditya Dika (Bang Radit.red) yang berjudul “ InilahMobil Listrik Paling Mewah ”. Pupuslah sudah niat bijakku untuk berolahraga. Saking keasyikan nonton malah meneruskan tautan-demi tautan rekomendasi yang berkaitan dengan topik bahasan yang hampir sama dengan isi kontennya Bang Radit. Tanpa disadari si jari-jemari ini malah sok-sok-an cari-cari referensi berita tentang mobilnya dan kursor membawaku mengembara kemana-mana. Tesla, yaps itulah brand mobil listrik yang Bang Radit gunakan. Tesl